PROLOG : Ada sebuah keluarga yang tinggal di sebuah gubug yang sudah tua, mereka adalah Pak Marwan dan istrinya, mereka hanya berdua saja dan tidak memiliki anak. Gubug tua yang mereka tempati sekarang sudah banyak yang rusak, genting yang bocor, dinding kayu yang sudah lapuk dimakan rayap.
PROLOG : Edo dan kedua adiknya, Surti dan Adi hendak berkunjung ke rumah neneknya di desa sebelah, mereka beristirahat dulu di sebuah pos kamling tak jauh dari stasiun kereta api. Tiba-tiba dari semak-semak di dekat pos kamling, mereka mendengar ada orang yang sedang merencanakan sesuatu :
Asal Mula Kota Cianjur Konon, di suatu daerah di Jawa Barat, sekitar daerah Cianjur, hiduplah seorang lelaki yang kaya raya. Kekayaannya meliputi seluruh sawah dan ladang yang ada di desanya. Penduduk hanya menjadi buruh tani yang menggarap sawah dan ladang lelaki kaya tersebut.
Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas.