Siang itu, P. Marwan seorang direktur perusahaan besar duduk di kantornya. Ia memegangi kepalanya.
Pria : “kenapa persoalan selalu datang silih berganti dan nggak ada habis-
habisnya, aku pusing…aku stress..ingin rasanya aku mati biar semua
persoalan bisa hilang.
Sore harinya ia bertemu dengan sahabatnya dan mengutarakan semua persoalannya. Sahabatnya menyarankan agar datang kepada seorang ustad. Sahabatnya memberikan alamat ustad tersebut.
Setelah mencari-cari alamat ustad yang diberikan sahabatnya, akhirnya ia menemukan rumah pak Ustad
Pria : Assalaamu’alakum…
Ustad : wa’alaikum salam..e.e ada tamu..ayo-ayo silahkan masuk..
Setelah duduk dengan tenang, Pak Marwan menyampaikan uneg-unegnya.
Pria : “Ustad, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga
saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu
berantakan. Saya ingin mati.”
Ustad : “Oh, kamu sakit.”
Pria : “Tidak Ustad, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan
kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”
Seolah-olah tidak mendengar ucapan pak marwan,pak ustad mulai memberikan nasehatnya
Ustad : “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu
alergi terhadap kehidupan.” “Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal
kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.”
pria : “Tidak Ustad, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin
hidup.”.
ustad : “Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”
pria : “Ya, memang saya sudah bosan hidup.”
ustad : “Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah
botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan
jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”
P. Marwan menjadi bingung. Setiap Ustad yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.
Pria : aneh pak ustad ini ya...biasanya yang sering aku datangi mencegah
rencanaku untuk mati, tapi yang ini kok malah membiarkan malah
mendukung rencanaku.
Ustad : ada apa..pak..kok melamun
Pria : eh..tidak..tidak..tidak pak ustad..tidak apa-apa...
Setelah mendapat obat dari pak ustad, segera p. Marwan Pulang ke rumah apalagi waktu sudah menjelangmalam. Sesampainya di rumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Ustad itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai!
Pria : Luar biasa obat ini..baru setengah botol...efeknya hebat sekali, aku
menjadi tenang dan siap untuk mati.
Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran yang besar. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya begitu santai sekali !
Esoknya setelah bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia ingin melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun bangun dan merasa aneh sekali, melihat perubahan suaminya.
Istri : “Mas, apa yang terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku, mas.”
Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung,
Pria : assalaamu’alaikum semuanya...
Karyawan1 : Wa’alaikum salam ..pak
Karyawan : “Hari ini, Bos kita kok aneh ya?”
Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Ia melihat segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan menerima pendapat-pendapat yang berbeda. Ia merasa hidup ini menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.
Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.
Pria : assalaamu’alaikum bu…
Istri : “Wa’alaikum salam, udah pulang Mas, sekali lagi aku minta maaf, kalau
selama ini aku selalu merepotkan kamu.”
Pria : nggak papa…selama ini ibu sangat baik kok sama bapak
Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan,
Anak : “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, ayah selalu stres karena
perilaku kami semua.”
Kehidupannya mulai mengalir kembali. Hidup menjadi sangat indah. Ia ingin membatalkan niatnya untuk mati. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum sore sebelumnya?
pria : ” Ya Allah, apakah maut akan datang kepadaku. Tundalah kematian itu ya
Allah. Aku takut sekali jika aku harus meninggalkan dunia ini ”.
Ia pun buru-buru mendatangi sang Ustad yang telah memberi racun kepadanya. Sesampainya dirumah ustad tersebut, pria itu langsung mengatakan bahwa ia mau membatalkan kematiannya. Karena ia takut sekali jika ia harus kembali kehilangan semua hal yang telah membuat dia menjadi hidup kembali.
Melihat wajah pria itu, rupanya sang Ustad langsung mengetahui apa yang telah terjadi,
Ustad : “Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau
sadar bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. buang keangkuhanmu, kesombonganmu. Lembutla hatimur. Jalani kehidupanmu. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah jalan menuju ketenangan.”
Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Ustad, lalu pulang ke rumah, untuk menikmati indahnya kehidupan……