PROLOG : Ani sebenarnya anak yang baik, tapi akhir-akhir ini ia malas untuk gosok gigi, sehingga salah satu giginya ada yang berlobang. Papa dan Mamanya berencana membawa Ani ke dokter gigi.
Bapak : “Ani, Papa dan Mama ingin membawa kamu ke dokter gigi, Papa lihat kamu sering sakit gigi’”
Ani : “Apa, Pa, ke dokter gigi? Ani nggak mau, Ani nggak mau gigi Ani dicabut”
Mama : “Nggak papa, Ani, nggak sakit kok”
Ani : “Ani, pokoknya nggak mau ke dokter gigi, nggak mau….”
NARATOR : Ani berlari menuju kamarnya sambil menangis. Diatas kasur ia mengambil bantal dan guling dan ditutupkan ke wajahnya sambil terus menangis.
Ani : “Pokoknya Ani nggak mau ke dokter gigi…huk…hukkk”
NARATOR : Tak beberapa lama Ani malah tertidur dan dalam tidurnya ia bermimpi didatangi seekor ulat raksasa yang berwarna hijau dengan membawa senjata kapak.
Ani : “Siapa kamu, kenapa kamu mendatangiku, pergi…pergi…aku takut…”
Ulat : “Ha…ha….aku adalah ulat yang bersarang didalam gigimu yang berlobang, aku bersama teman-temanku sangat senang punya tempat tinggal di gigimu, ha…ha…”
Ani : “Apa yang ingin kamu lakukan sampai membawa kapak segala”
Ulat : “Aku ingin membantu kamu, kalau kamu tidak mau mencabut gigimu di dokter gigi, aku mau mencabut gigimu dengan kapakku ini, kalau perlu aku akan kerahkan seluruh teman-temanku untuk mencabut gigimu, ha…ha….”
Ani : “Jangan.jangan…gigiku jangan dicabut dengan kapakmu….jangan..jangan….”
NARATOR : Ani terbangun dari tidurnya karena bermimpi buruk. Ia melihat sekelilingnya, ternyata hari sudah malam, Ani beranjak dari tidurnya menuju kamar papa dan mamanya. Kedua orang tuanya sudah tidur.
Ani : “Papa…Mama….Ani mau bicara sebentar.”
Mama : “Ada apa Ani kelihatannya penting banget.”
Papa : “Iya… sampai membangunkan Papa dan Mamamu.”
Ani : “Ani besok mau ke dokter gigi, Ani sekarang tidak takut lagi ke dokter gigi, kan kalau giginya dicabut, nanti kan bisa tumbuh lagi.”
NARATOR : Papa dan Mamanya Ani terbengong mendengar perkataan anak semata wayangnya dan mereka bersyukur karena Ani mau ke dokter gigi.