PROLOG : Seperti biasanya pagi ini Bu Slamet sudah bersiap-siap ke pasar untuk berjualan beras. Namun kesedihan tampak di raut mukanya. Beras yang ia jual hari ini tidak sebagus beras-beras sebelumnya.
P. SLAMET : “Sudahlah bu…jangan terlalu dipikirkan. Lha bagaimana lagi hasil panen
kali ini memang kurang bagus, jadi berasnya agak kecoklatan”.
B. SLAMET : “Pak.. bagaimana kalau aku punya ide kita beri obat pemutih saja agar
berasnya laku dengan harga yang tinggi”
P.SLAMET : “Tidak…tidak Bu, aku tidak setuju itu sama saja membohongi pembeli
dan kita akan dapat azab dari Tuhan. Tidak ..aku sangat tidak
setuju. Sudahlah bu…biar saja kita jual beras apa adanya”.
NARATOR : Akhirnya Ibu Slamet pun ke pasar dengan hati yang pasrah. Ternyata di pasar para pedagang beras sudah ramai. Mereka saling berlomba mutu dalam menjual barang dagangannya. Namun sayang banyak diantara mereka yang tidak jujur dalam berdagang.
PENJUAL 1 : ” Mari bu, beli beras saya bu, berasnya putih bersih bu.”
PENJUAL 2 : ”Beli daganganku, berasku baunya harum, bu.”
PENJUAL 3 : ”Jangan beli punya mereka, bu. Beli saja punyaku, selain warnanya putih
juga baunya harum, apalagi nanti akan aku kasih discount. Ayo, bu
silahkan beli.”
NARATOR : Bu Slamet hanya memandangi saja orang-orang sedang berebut pembeli, sementara dagangannya tidak ada yang mau membeli. Setelah lama menunggu :
PEMBELI : “Berapa harga beras ini bu…..”
B.SLAMET : “O…ini murah kok bu hanya Rp. 2000,- per kilonya”
PEMBELI : “Mengapa lebih murah bu……”
B.SLAMET : “Karena memang berasnya kurang bagus agak kecoklatan”
PEMBELI : “Baiklah saya beli semua barang dagangan ibu”
B.SLAMET : “Mengapa ibu beli semua. I…ni berasnya kurang bagus…”
PEMBELI : “Tidak apa-apa bu, saya lebih menghargai kejujuran ibu dan ini
kembaliannya untuk tambah modal ibu. Dan pesan saya tolong tetap
dijaga kejujurannya ya…bu”
B.SLAMET : “Terima kasih bu…Terima kasih Ya Tuhanku atas rezekimu hari ini
kami ucapkan terima kasih”.
EPILOG : Nah..adik-adik yang manis hendaklah sifat jujur selalu terpatri dalam jiwa kita karena negara ini membutuhkan generasi yang jujur.