PROLOG : Hari itu Mita Si Kelinci ulang tahun. Banyak teman-temannya yang akan memberikan hadiah. Tapi dari sekian banyak hadiah hanya balonlah yang ia sukai.
MITA : ”Asyik...balonku sekarang sudah banyak. Warnanya bermacam-macam.”
BURUNG : ”Mita, aku minta balonmu satu, dong.”
MITA : ”Wah...ini sudah kuhitung. Ini jumlahnya baru 199. Aku masih perlu satu
lagi.”
BURUNG : ”Ya..sudah, aku terbang saja, tapi pesanku jangan banyak-banyak nanti
kamu dikira penjual balon lho.” (burung pun pergi)
MITA : ”Ah....aku mau jalan-jalan ke pantai aja dan aku ingin membawa balon-
balonku agar mereka tahu kalau aku punya balon yang banyak.”
KURA-2 : ”Hai..Mita..aku minta satu dong balonmu.”
MITA : ”Enak aja minta, beli sendiri dong, kura-kura. Ini adalah balon-balonku
paling indah tidak seperti balon biasa. Balon ini paling mahal harganya
di pulau ini..tahu. Justru akau akan beli satu balon lagi agar balonku
jumlahnya 200 buah.
KURA-2 : ”Jangan...jangan....kau bisa terbang nanti dengan balonmu.”
MITA : ”Aku kan kuat jadi enggak mungkinlah. Hai...itu ada penjual balon. Aku
akan beli satu lagi.”
NARATOR : Saat kelinci akan menerima balon dari penjual tiba-tiba ...ada angin yang sangat kencang dan balon yang sudah terikat jadi satu itu terbang dan....
MITA : “Tolong...tolong...tolong...aku terbawa angin. Tolong...tolong...aku....”
BURUNG : ”Hai Mita, sekarang kamu bisa terbang ya, asyik...ya...bisa melihat
pemandangan dari atas.”
MITA : ”Hu..hu..burung, mengapa kamu tidak mau menolongku. Aduh kepalaku
sudah pusing. Aku tidak tahan.... aduh...mana anginnya kencang
sekali...hoaaakkk....hoaaaakk, aduuh...aku tak tahan. Tapi aku harus
tetap pegang terus tali balon ini agar aku tidak terjatuh, hiii...dibawah
laut sangat dalam, aku takut...bagaimana kalau aku tercebur aku tak
dapat berenang hu...pasti aku akan...Tuhan..tolong aku...aku tak akan
pelit dan angkuh lagi. Oh...itu ada Kiki temanku dibawah sana.
Kiki...tolong aku.”
KIKI : ”Hai burung, apa yang terjadi dengan Mita”
BURUNG : ”Itulah akibatnya kalau jadi orang pelit, Kiki.”
KIKI : ”Burung, ...kasihan tolonglah Mita, agar bisa turun.”
BURUNG : ”Baiklah...”
EPILOG : Dengan cepat burung terbang mendekati Mita Si Kelinci dan satu per satu balonnya ditusuk dengan paruhnya dan perlahan Mita Si Kelinci dapat turun dengan selamat dan mulai saat itu Mita berjanji tidak akan pelit lagi.