PROLOG : Pak beruang sangat rajin bekerja. Setiap hari ia pergi berburu. Anak-anak selalu puas dengan hasil tangkapan ayah mereka. Daging selalu ada di setiap makannya.
ANAK 3 : ”Pak....aku bosan makan daging terus...
ANAK 2 : ”Iya pak...bagaimana kalau kita cari menu makanan lain.”
ANAK 1 : ”Hai...bagaimana kalau kita menunya ikan saja.”
IBU : ” Betul pak, aku setuju usul anak-anak. Nah... bagaimana kalau kita
memancing bersama.”
ANAK : ”Setuju...setuju...”
NARATOR : Merekapun pergi ke pantai untuk memancing ikan. Segala perlengkapan memancing mereka bawa, termasuk umpan untuk ikan.
P.BERUANG : ”Ayo...sekarang berpencar memancingnya.”
ANAK 3 : ”Hore...aku di sini pasti ikannya banyak.”
ANAK 2 : ”Aku di sana saja deh.”
ANAK 1 : ”Wah...aku dimana ya...”
IBU : ”Anakku Sulung ayo sama ibu di sana saja nak.”
ANAK 1 : ”Baik...bu. ayo...”
NARATOR : Kegelisahan mereka mulai tampak, karena hari mulai sore, namun belum satu ekorpun yang mereka dapatkan.
P.BERUANG : ”Hai..anak-anakku, sepertinya kita tidak akan jadi makan ikan, nih.”
IBU : ”Sabarlah..pak. mungkin sebentar lagi, kita berdo’a saja agar dapat ikan.”
NARATOR : Benar juga...saat itu anak kedua beruang berteriak.
ANAK 2 : ”Tolong....tolong...kailku....”
NARATOR : Semua berlari ke arah suara dan ternyata benar, anak kedua beruang sedang kesulitan menarik kailnya.
P.BERUANG : ”Ait...uhhhh...wah...wah...berat..ya...”
ANAK : ”Ayo..kita bertiga..”
P.BERUANG : ”Ciat...uh...aduh,...berat juga ya...tak kuat ambo...”
NARATOR : Walaupun sudah berlima tetap saja mereka belum kuat menarik ikan.
IBU : ”Pak, sebaiknya tali yang ujung kita ikatkan pada pohon dulu.”
P.BERUANG : ”Betul juga idemu, Bu.”
EPILOG : Akhirnya berkat kerja sama anggota keluarga, mereka berhsil mendapatkan ikan. Hasil tangkapan kemudian dibawa pulang dan keluarga P. Beruang ingin membagi kebahagiaan mereka dengan membagi-bagikan daging ikan paus ke seluruh kampung. Semua mengucapkan syukur atas rejeki itu.