PROLOG : Hari yang ditunggu-tunggu zebra pun datang. Ya...dia menunggu liburan sekolah.
ZEBRA : ”Hore...besok libur panjang...”
IBU : ”Tapi nak...maaf ternyata uang ibu habis untuk berobat kakakmu
kemarin.”
BAPAK : ”Ya..liburannya kita ganti saja dengan pesta kebun, gimana?”
ZEBRA : ”Ah...pokoknya aku tidak mau. Rencananya kan ke Bali, ya...harus pergi.
Pokoknya harus jadi pergi....hu..hu...”
NARATOR : Sambil menangis zebra pun pergi.
KUDA : ”Sepertinya aku mendengar suara tangis. Siapa ya,..yang menangis.
Oooo....itu zebra sedang berdiri di dekat pohon kelapa. Hai...sahabatku,
ada gerangan apa kamu menagis sampai terisak-isak seperti itu?”
ZEBRA : ”Aku sedih, Kuda temanku, karena mama dan papaku berbohong.
Mereka tidak menepati janji untuk liburan ke Bali seperti yang mereka
janjikan kepadaku. Hu...hu...hu...”
KUDA : ”Zebra,...orang tuamu pasti punya alasan yang tepat kenapa tidak jadi ke
Bali, tolong berfikirlah yang jernih. Itu mungkin yang terbaik untuk saat
ini.”
ZEBRA : ”Benar...karena mereka tidak punya uang.”
KUDA :”Bagaimana kalau kita buat layang-layang saja.”
ZEBRA : ”Baiklah, aku mau. Ayo kita mulai.”
NARATOR : Mereka pun asyik membuat layang-layang dan setelah jadi segera mereka bawa ke tanah lapang.
ZEBRA : ”Wah..ternyata main layang-layang mengasyikkan juga ya.”
KUDA : ”Ya...liburan tidak harus selalu yang mengeluarkan uang. Ini hemat dan
kita tetap bisa bergembira.”
ZEBRA : ”Aduh...layang-layangku terbawa angin. Asyik….hai..punyaku semakin
tinggi terus …asyik……”
EPILOG : Nah...adik-adik yang baik, kalian tidak boleh memaksakan kehendakmu kepada siapapun, termasuk kepada orang tuamu.