Sebuah Kisah Tentang Pahlawan Kecil yang Tidak Bersayap

PROLOG : Edo dan kedua adiknya, Surti dan Adi hendak berkunjung ke rumah neneknya di desa sebelah, mereka beristirahat dulu di sebuah pos kamling tak jauh dari stasiun kereta api. Tiba-tiba dari semak-semak di dekat pos kamling, mereka mendengar ada orang yang sedang merencanakan sesuatu :

Suto     : “Kang Karmo, bagaimana rencana kita malam ini”

Karmo : “Sesuai dengan apa yang kita rencanakan, malam ini kita akan menggulingkan kereta api yang mengangkut minyak mentah dengan cara kita rusak rel kereta            apinya”

Suto     : ”Apakah sudah kamu pastikan kereta api tersebut akan melewati rel ini”

Karmo : “Sudah, malam ini jam 12.00 kereta tersebut akan lewat, makanya jam 9.00 nanti kita harus segera merusak rel”.

NARATOR : Mendengar pembicaraan tersebut, Edo dan adik-adiknya pun juga merencanakan sesuatu.

Surti    : “Bagaimana kak, sekarang apa yang harus kita lakukan”

Edo   : “Begini, kakak akan lapor ke petugas PJKA dan kepolisian, kamu dan adikmu mengawasi gerak-gerik mereka”

Surti    : “Baik kak”

NARATOR : Edo berjalan pelan-pelan meninggalkan pos kamling tersebut, setelah dirasa aman ia berlari sekuat tenaga untuk lapor ke petugas PJKA.

Edo     : “Maaf Pak saya mau melapor”

Petugas: “Ya, mau lapor apa?”

Edo :”Saya mau melapor bahwa ada sekolompok orang yang merencanakan menggulingkan kereta api yang akan lewat jam 12.00 nanti dengan merusak rel”

Petugas: “Kamu jangan mengada-ada, oke saya akan menghubungi kepolisian untuk segera menangkap kelompok penjahat ini, tapi kalau informasi kamu salah, awas kamu……” (sambil mengancam)

NARATOR : Setelah mengubungi kantor polisi, segera petugas dan Edo menuju ke tempat persembunyian komplotan tersebut. Sementara itu di tempat persembunyian komplotan, adik-adik Edo sangat ketakutan, sehingga tanpa sengaja Adi menginjak kaleng yang membuat salah satu komplotan mendekati mereka.

Karmo : “Hey siapa di situ?” (dengan memakai senter, komplotan tersebut melihat Surti dan Adi, akhirnya mereka ditangkap dan diikat di pos kamling).

Suto     : “Kalian disini dan jangan macam-macam”

NARATOR : Komplotan tersebut segera mempersiapkan segala peralatan yang digunakan untuk merusak rel, dan mereka siap berangkat meninggalkan tempat persebunyian, namun baru saja mereka melangkah tiba-tiba polisi sudah mengepung mereka dengan sigap polisi menangkap mereka beserta barang bukti peralatan yang akan digunakan merusak rel. Sementara itu Edo segera mencari kedua adiknya dan mendapatinya sedang terikat di pos kamling. Setelah melepas ikatan, mereka akhirnya berangkulan.

Surti    : “Kakak, saya takut”

Edo   : “Sudahlah semua sudah berakhir, komplotan tadi sudah ditangkap polisi, lebih baik kita pulang aja, kita tidak jadi ke rumah nenek. Lain kali aja kita ke rumah nenek bersama bapak dan ibu”

NARATOR : Akhirnya mereka pulang dengan membawa pengalaman yang tidak akan pernah mereka lupakan.


Cetak